Rabu, 26 September 2012

Asal Usul Kampung Sungai Angus


Konon dulunya hiduplah sepasang suami istri yang tinggal di daerah perdesaan. Tepatnya di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan. Mereka membangun pondok kecil untuk tempat peristirahatan. Di Pondok itulah mereka bertahan hidup selama bertahun-tahun. Di tempat mereka tinggal terdapat sebuah sungai yang besar dan cukup panjang. Selama mereka tinggal di desa itu bertahun-tahun tidak ada seorangpun yang berani melewati sungai tersebut. Konon katanya sungai tersebut memiliki penunggunya. Maka itulah orang-orang disekitar tidak berani menyebrangi sungai tersebut. Hanya sepasang suami istri itulah yang memiliki keberanian dan mampu bertahan hidup menyebrangi sungai tersebut.
            Pada suatu hari Pak Kusen dan istrinya pulang dari acara pernikahan yang sangat jauh dari tempat tinggalnya dan menyebrangi sungai tersebut tanpa adanya gangguan. Namun pulang dari sana Pak Kusen menyebrangi sungai tersebut tanpa menunggu istrinya. Setelah Pak Kusen sampai di tepi sungai istrinya memanggil dan berteriak meminta tolong. Ternyata kaki sang istri terjerat dan susah untuk dilepaskan. Pak Kusen memberi tahu kepada istri bahwa ia menginjak lubuk buaya katak. Alangkah senangnya hati Pak Kusen karena istrinya dapat diselamatkan.
            Keesokan harinya kejadian itu terulang kembali. Istri Pak Kusen menginjak kembali lubuk buaya katak tersebut dan tidak dapat diselamatkan lagi. Pak Kusen memanggil masyarakat setempat dan memberi tahu bahwa istrinya telah meninggal dunia. Kejadian tersebut meresahkan masyarakat karena takut terulang kembali kepada siapa saja yang melewati sungai itu. Akhirnya sungai itu di bakar oleh masyarakat dan hal itulah yang menyebabkan kampung tersebut dinamakan Kampung Sungai Angus.